------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Advertorial

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

search

Minggu, Mei 05, 2013

Membangkitkan Kesadaran Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan

Oleh: Adela Eka Putra Marza 

Lingkungan hidup terus mengalami perubahan merosot beberapa tahun terakhir, termasuk di Indonesia. Lingkungan hidup di Indonesia mengalami tekanan hebat akibat kegiatan-kegiatan manusia, mulai dari eksploitasi sumber daya alam, hingga polusi udara dan semakin sulitnya akses terhadap sumber daya air. Karena berperan penting bagi pembangunan jangka panjang, penanganan masalah lingkungan hidup pun menjadi semakin mendesak.

Perhatian terhadap perubahan lingkungan hidup ini terkait erat dengan isu perubahan iklim. Saat ini, Indonesia merupakan penghasil emisi gas rumah kaca yang besar, sekaligus negara yang secara khusus rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti misalnya, kenaikan muka air laut atau gangguan terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan. Jelas sekali perubahan lingkungan yang terjadi mengarah kepada kerusakan lingkungan.

Wajar saja jika Komisi Eropa menjadikan Indonesia sebagai prioritas mereka dengan menjalin kerja sama di bidang lingkungan hidup selama bertahun-tahun sejak tahun 1990-an. Termasuk masyarakat sipil, juga menjadi mitra penting dalam kerja sama bidang lingkungan hidup Komisi Eropa di Indonesia. Setiap pihak memang harus mengambil peran penting dalam penanggulangan masalah lingkungan, termasuk masyarakat secara umum.

Peran Dunia Pendidikan
Salah satu tantangan dalam membangun gerakan penanggulangan masalah lingkungan hidup secara nasional di Indonesia adalah pemahaman tentang perubahan iklim yang masih belum tersebar luas dan merata secara benar. Berbagai pertanyaan yang sering muncul tentang perubahan iklim dan lingkungan hidup masih menyajikan jawaban yang sangat bervariasi. Sehingga menyebabkan masih munculnya pemahaman yang berbeda-beda.

Padahal, penanggulangan masalah lingkungan hidup ini harus dilaksanakan oleh semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, masyarakat, masing-masing individu dan pemangku kepentingan lainnya. Sangat diperlukan perhatian dari semua pihak mengenai peningkatan pemahaman tentang isu perubahan iklim dan lingkungan hidup ini. Dengan itu, maka semua orang bisa berpartisipasi secara aktif dalam mengurangi penyebab perubahan iklim.

Dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarluaskan pemahaman tentang perubahan iklan dan lingkungan hidup ini, terutama kepada para generasi muda yang akan mewarisi bumi tercinta ini. Mereka perlu mendapatkan pendidikan lingkungan yang memadai, sehingga akan tercipta generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat berperan aktif dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim dan lingkungan hidup.

Dengan perannya ini, dunia pendidikan akan menjadi garda terdepan dalam menciptakan generasi muda yang cinta lingkungan hidup. Setiap warga sekolah akan ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif. Program ini diharapkan pada akhirnya bisa menular secara positif kepada masyarakat umum, sehingga mampu mewujudkan peran aktif dari semua pihak.

Pendidikan Lingkungan Hidup
Menurut UN Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan yang lebih dikenal dengan nama KTT Bumi, Pendidikan Lingkungan Hidup (Environmental Education) adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun secara kolektif, untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru [UN - Tbilisi, Georgia - USSR (1977) dalam Unesco, (1978)].

Dalam dunia pendidikan nasional di Indonesia sendiri, masalah kependudukan dan lingkungan hidup mulai diajarkan dan masuk dalam sistem kurikulum pendidikan tahun 1984, yakni pada jenjang pendidikan dasar dan menegah (menengah umum dan kejuruan). Kemudian tahun 1986, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memasukkannya dalam mata pelajaran “Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH).

Pada tanggal 21 Mei 1996, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup menerbitkan Memorandum Bersama tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup. Dilanjutkan pada tanggal 5 Juli 2005, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan SK Bersama untuk pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup, yang harus dilakukan secara integrasi dengan mata ajaran yang telah ada.

Kembalikan Pada Esensi
Dalam perkembangan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Lingkungan Hidup terus mendorong pengembangan dan pemantapan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah, antara lain melalui penataran guru, penggalakan bulan bakti lingkungan, penyiapan buku pedoman pengajaran, program sekolah asri, dan lain-lain.

Program ini tentu saja harus didukung secara penuh oleh pelaku dunia pendidikan di setiap lembaga pendidikan, sehingga esensi dari pendidikan lingkungan hidup itu sendiri dapat terwujud dan tersampaikan kepada anak didik. Dengan itu dapat kita lihat potensi perwujudan perilaku ramah lingkungan generasi mendatang, yang kemudian akan berdampak positif terhadap penanggulangan masalah lingkungan hidup.

Sementara itu, perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga harus ikut mengembangkan pendidikan lingkungan hidup melalui kegiatan seminar, sarasehan, lokakarya, penataran guru, pengembangan sarana pendidikan seperti penyusunan modul-modul integrasi, buku-buku bacaan dan lain-lain. Harapannya, pendidikan lingkungan hidup juga bisa tersampaikan kepada masyarakat luas.

Melalui pendidikan lingkungan hidup ini, secara perlahan akan semakin terwujud kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Jika proses penyadaran, serta perubahan sikap dan pola pikir terhadap lingkungan telah terjadi, maka dapat dilakukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan hidup, serta peningkatan keterampilan dalam mengelola lingkungan hidup.


* Dimuat di Harian Analisa (Minggu, 10 Maret 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar